“Ulama’ adalah pewaris para Nabi”. Kalimat ini sudah sangat sering kita dengar. Dan
memang benar, ulama’lah pewaris utama risalah yang dibawa para Nabi, utamanya
adalah risalah Nabi Muhammad saw. Begitu juga dengan guru. Guru adalah ulama’.
Guru yang mendalami ilmunya dan mengusai bidangnya, mengajarkan kepada siswanya
tentang nilai-nilai kebenaran Al-Qur’an dan As-Sunnah, mengajarkan tentang
keimanan yang lurus dan benar, mengajarkan tentang Akhlaq mulia dan menjadi
teladan bagi peserta didiknya adalah ulama’. Karenanya guru yang seperti ini
layak disebut sebagai pewaris para Nabi.
Sebagai
pewaris Nabi, seorang guru seyogyanya memiliki sifat-sifat sebagaimana sifat
para Rasul. Sifat wajib yang ada pada pribadi para Rasul itu harus menjadi
teladan bagi setiap guru atau pendidik apapun bidang studi yang diajarkan.
Bukan hanya untuk para guru agama. Karena setiap guru harus bisa menjadi
teladan bagi anak didiknya. Seperti dalam ungkapan jawa yang mengatakan “GURU”
adalah digugu dan ditiru. Artinya seorang guru kata-kata dan perbuatannya akan
didengar dan ditiru oleh anak didiknya. Bila guru mencontohkan kebaikan, maka
anak didik akan meniru kebaikan itu. Sebaliknya bila guru berbuat keburukan,
maka keburukan itu akan dicontoh oleh anak didiknya.
Empat sifat
wajib bagi Rasul yang harus menjadi teladan bagi para guru.
Allah
berfirman:
لقد كان لكم في رسول الله اسوة حسنة لمن كان يرجوا الله واليوم الاخروذكرالله
كثيرا
“Sungguh
telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan yang
banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
1. Shiddiq. Artinya benar dan jujur. Seorang guru harus
memiliki keyakinan yang benar tanpa keraguan tentang semua ajaran A-Qur’an dan
As-Sunnah. Dua sumber utama ajaran islam ini harus benar-benar menjadi landasan
utama bagi seorang guru dalam menjalankan profesinya sebagai guru. Apapun yang
datang dari dua sumber ini harus diyakini kebenarannya tanpa ada keraguan
sedikitpun. Menjadi pijakan utama bagi dirinya dalam berfikir dan bertindak. Di
samping itu seorang guru juga harus jujur dalam setiap perkataan, perbuatan,
dan berfikirnya. Karena semua produk yang dihasilkan oleh guru baik yang
terlihat maupun yang tidak terlihat seperti apa yang ada dalam hati dan
pikirannya, akan berpengaruh kepada anak didik baik langsung maupun tidak
langsung.
2. Amanah. Artinya dapat dipercaya. Amanah utama seorang guru
adalah menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada pesrta didik secara jujur dan
benar serta memberikan teladan yang baik tentang apapun yang bisa dilakukannya.
Jadi keteladanan adalah amanah terpenting yang harus ditunaikan oleh seorang
guru. Amanah juga berarti menjalankan profesinya secara professional. Mengenai
professional isme ini kita bisa lihat seperti yang tertuang dalam UU No. 14
tahun 2005 tentang prinsip-prinsip profesionalitas guru dan dosen. Antara lain
memiliki bakat dan minat, panggilan jiwa, idealisme, memiliki komitmen, iman
dan taqwa, akhlak mulia, memiliki kompetensi yang diperlukan, dll.
3.
Fathonah
berarti cerdas. Yang dimaksud di sini adalah bahwa seorang guru hendaknya
memiliki ilmu dan kemampuan yang memadai sebagai seorang guru. Atau dengan kata
lain bahwa guru yang baik hendaknya memiliki kompetensi sebagai seorang guru. Bila
kita merujuk kepada undang-undang, maka kompetensi dimaksud adalah mencakup 4 kompetensi
guru, yaitu:
-Pedagogik:
Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
- Kepribadian: Kemampuan kepribadian
yang mantap, beriman dan bertaqwa, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
- Profesional: Kemampuan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing
peserta didik memenuhi standar kompetensi.
- Sosial: Kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar.
4. Tabligh. Artinya menyampaikan. Lawan dari tabligh adalah
kitman yang berarti menyembunyikan. Seorang pendidik harus siap menyampaikan
ilmu yang dimilikinya. Tidak boleh pelit kepada anak didiknya. Harus berani
menyampaikan kebenaran walaupun pahit dan berat risikonya.
Pada posisi
ini guru juga berperan sebagai da’i yang berkewajiban menyampaikan dan mengajak
kepada yang makruf dan berusaha mencegah semua bentuk kemungkaran.
Demikianlah 4 sifat utama yang
seharusnya dimiliki oleh setiap guru disetiap jenjang pendidikan. Empat sifat
ini diharapkan dapat terus diupayakan secara maksimal oleh setiap guru dan
lembaga pendidikan agar harapan kita menghasilkan output yang unggul dapat
lebih mudah kita wujudkan. Dalam konteks pendidikan islam, output unggulan
adalah lahirnya generasi robbani. Sebagaimana firman Allah swt. dalam
Al-Qur’an:
"Hendaklah
kamu menjadi orang-orang Rabbani (orang yang sempurna ilmu dan taqwanya kepada
Allah), karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu
mempelajarinya". (QS. Ali-Imran: 79).
Betting Shops Near Chicago (MGM, TwinSpires) - JTG Hub
BalasHapusBook 공주 출장안마 your next retail location near Chicago (MGM, 김포 출장마사지 TwinSpires) in the 경상남도 출장마사지 Near Chicago 시흥 출장마사지 area. 강원도 출장샵 Discover your favorite gaming and dining destinations,