Technology

Selamat Datang Blog Ilyas Al-Uzairy

Guru Sebagai Pewaris Para Nabi


“Ulama’ adalah pewaris para Nabi”. Kalimat ini sudah sangat sering kita dengar. Dan memang benar, ulama’lah pewaris utama risalah yang dibawa para Nabi, utamanya adalah risalah Nabi Muhammad saw. Begitu juga dengan guru. Guru adalah ulama’. Guru yang mendalami ilmunya dan mengusai bidangnya, mengajarkan kepada siswanya tentang nilai-nilai kebenaran Al-Qur’an dan As-Sunnah, mengajarkan tentang keimanan yang lurus dan benar, mengajarkan tentang Akhlaq mulia dan menjadi teladan bagi peserta didiknya adalah ulama’. Karenanya guru yang seperti ini layak disebut sebagai pewaris para Nabi.
Sebagai pewaris Nabi, seorang guru seyogyanya memiliki sifat-sifat sebagaimana sifat para Rasul. Sifat wajib yang ada pada pribadi para Rasul itu harus menjadi teladan bagi setiap guru atau pendidik apapun bidang studi yang diajarkan. Bukan hanya untuk para guru agama. Karena setiap guru harus bisa menjadi teladan bagi anak didiknya. Seperti dalam ungkapan jawa yang mengatakan “GURU” adalah digugu dan ditiru. Artinya seorang guru kata-kata dan perbuatannya akan didengar dan ditiru oleh anak didiknya. Bila guru mencontohkan kebaikan, maka anak didik akan meniru kebaikan itu. Sebaliknya bila guru berbuat keburukan, maka keburukan itu akan dicontoh oleh anak didiknya.
Empat sifat wajib bagi Rasul yang harus menjadi teladan bagi para guru.
Allah berfirman:
لقد كان لكم في رسول الله اسوة حسنة لمن كان يرجوا الله واليوم الاخروذكرالله كثيرا
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
1. Shiddiq. Artinya benar dan jujur. Seorang guru harus memiliki keyakinan yang benar tanpa keraguan tentang semua ajaran A-Qur’an dan As-Sunnah. Dua sumber utama ajaran islam ini harus benar-benar menjadi landasan utama bagi seorang guru dalam menjalankan profesinya sebagai guru. Apapun yang datang dari dua sumber ini harus diyakini kebenarannya tanpa ada keraguan sedikitpun. Menjadi pijakan utama bagi dirinya dalam berfikir dan bertindak. Di samping itu seorang guru juga harus jujur dalam setiap perkataan, perbuatan, dan berfikirnya. Karena semua produk yang dihasilkan oleh guru baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat seperti apa yang ada dalam hati dan pikirannya, akan berpengaruh kepada anak didik baik langsung maupun tidak langsung.
2. Amanah. Artinya dapat dipercaya. Amanah utama seorang guru adalah menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada pesrta didik secara jujur dan benar serta memberikan teladan yang baik tentang apapun yang bisa dilakukannya. Jadi keteladanan adalah amanah terpenting yang harus ditunaikan oleh seorang guru. Amanah juga berarti menjalankan profesinya secara professional. Mengenai professional isme ini kita bisa lihat seperti yang tertuang dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang prinsip-prinsip profesionalitas guru dan dosen. Antara lain memiliki bakat dan minat, panggilan jiwa, idealisme, memiliki komitmen, iman dan taqwa, akhlak mulia, memiliki kompetensi yang diperlukan, dll.
3. Fathonah berarti cerdas. Yang dimaksud di sini adalah bahwa seorang guru hendaknya memiliki ilmu dan kemampuan yang memadai sebagai seorang guru. Atau dengan kata lain bahwa guru yang baik hendaknya memiliki kompetensi sebagai seorang guru. Bila kita merujuk kepada undang-undang, maka kompetensi dimaksud adalah mencakup 4 kompetensi guru, yaitu:
 -Pedagogik: Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
- Kepribadian: Kemampuan kepribadian yang mantap, beriman dan bertaqwa, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
- Profesional: Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi.
- Sosial: Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
4. Tabligh. Artinya menyampaikan. Lawan dari tabligh adalah kitman yang berarti menyembunyikan. Seorang pendidik harus siap menyampaikan ilmu yang dimilikinya. Tidak boleh pelit kepada anak didiknya. Harus berani menyampaikan kebenaran walaupun pahit dan berat risikonya.
Pada posisi ini guru juga berperan sebagai da’i yang berkewajiban menyampaikan dan mengajak kepada yang makruf dan berusaha mencegah semua bentuk kemungkaran.
Demikianlah 4 sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh setiap guru disetiap jenjang pendidikan. Empat sifat ini diharapkan dapat terus diupayakan secara maksimal oleh setiap guru dan lembaga pendidikan agar harapan kita menghasilkan output yang unggul dapat lebih mudah kita wujudkan. Dalam konteks pendidikan islam, output unggulan adalah lahirnya generasi robbani. Sebagaimana firman Allah swt. dalam Al-Qur’an:
"Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani (orang yang sempurna ilmu dan taqwanya kepada Allah), karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu mempelajarinya". (QS. Ali-Imran: 79).


Oleh: Ilyas Al-Uzairy (Guru pada SMA Plus Liwaul Furqon Leuwiliang Bogor (Islamic Boarding School, Bogor) 

Share this post :

1 komentar:

  1. Betting Shops Near Chicago (MGM, TwinSpires) - JTG Hub
    Book 공주 출장안마 your next retail location near Chicago (MGM, 김포 출장마사지 TwinSpires) in the 경상남도 출장마사지 Near Chicago 시흥 출장마사지 area. 강원도 출장샵 Discover your favorite gaming and dining destinations,

    BalasHapus

PAPAN PENGUMUMAN

Statistik Blog

 
Support : Bang Nizar | Patner Bang Nizar | Ilyas Al-Uzairy
Copyright © 2015. ILYAS AL-UZAIRY - All Rights Reserved
Template by Bang Nizar Modified by Bang Nizar
Proudly powered by Hakkin Media